dulu pernah dia menangis
tentang perasaanya
tentang kisah cintanya
tentang betapa berat hidupnya
dan itu cerita yang sangat panjang
kehampaan hidupnya
jeritannya keras membelah dunia
cengkramannya kuat pada hatinya
kakinya kokoh padapendiriannya
sepertinya dia tau apa yang akan terjadi
dia diam pada saatnya
matanya terpejam pada waktunya
nafasnya mulai berhenti mencoba menahan semua
apa yang terjadi saat- saat itu benar- benar menguras rasa
dikeheningan malam, dia bersandar
tubuhnya lulai,
tenaganya terkuras habis oleh usia
keriput di tubuhnya jelas menggambarkan
tapi senyumnya tak pernah berubah
getir kehidupan
seperti kertas di lukis warna- warna indah
hitamnya seperti lebih cerah dari warna lainnya
dan tandatangan yang di torehkan berubah menjadi sampah
habissssssssss semua, tak ada yang tersisa
keserakahan tak pernah ia berkata
ada banyak hal yang jadi sering berkata
dan maaf adalah senjatanya
yang selalu di asah hingga menjadi bumerangnya
itu sebuah kisa
banyak yang bisa di tarik inti sarinya
tapi banyak juga yang di ulur sebagai maknanya
yang tak akan pernah cukup untuk di jamah
hanya doa dan berserah buatnya bahagia><
Tidak ada komentar:
Posting Komentar