SEPERRTI APA YANG KAU BAYANGKAN, HANYA AKU DAN DIA YANG TAU BAGAI MANA SEBENARNYA BATAS ANTARA AKU

6 November 2011

tidur ( PUISI)

kurasakan hari ini sangat melehkan
dibawah rindang pohon kutulis kisah terik matahari
tentang hatiku yang tertekan oleh besi lunak
yang terus bekerja dan berputar tanpa hentinya
tentang cinta dan keabadian

dengan perlahan- lahan
pelangi berwarna abstrak meremangkan jiwa
cahaya dila abadi mulai meredupan hari
tenggelam dalam keharusan kenyataannya

kuhisap kertas putih sangat dalam
mengepulkan asap tebal membentuk alam semesta
segala perasaanpun mulai tercurahkan
pada sosok dewi malam yang kucinta





permainan pelepas lelah (PUISI)

segelas kopi teman terbaikku malam ini
hitam dan putih adalah pengawal sejati
setia menjaga sang penguasa
kujalankan satu-persatu
untuk mencegat srigala jahanam yang menyerang

dila abadi ,memandang tajam kearah musuh
yang setiap saat bisa menusuk tepat ke jantung pertahanan
seonggoh besi lunak bekerja keras untuk itu
mencegah pergerakan lawan dengan jalan berbeda

segera ku tumpas habis kurcaci licik
serangan mendadak ke arah samping
kedepan dengan langkah pasti
siap menghisap darah tanpa ampun

waspada dan bersiap- siap lah

pesawat kecil akan menyambar mu
disetiap sudut lekuk tubuh mu
dan membangun candi kecil dengan nikmat yang terasa

kasihan si raja pincang
yang tak dapat berjalan jauh
karna di pasung negara kesatuannya
menghindar kesana- kemari
agar tak mati dengan sia- sia

negara hitam telah berkuasa
tak banyak negara putih yang tersisa
sang raja mulai kepincut kematian
perdana mentri tak lagi bekerja

hampir se jam peperangan ini di mulai
negara hitam telah menguasai seluruh daerah
dan ketika raja telah berada di sudut bentenng
kurcaci mulai berterik lantang skakmat kawan!


anjing berkepala besi (PUISI)

ini kisah, yang mungkin pernah kau lihat, dan hal lumrah sehari- hari
bukan seperti dongeng yang pernah kau baca di masa kecil
tentang seorang putri cantik yang rupawan
dan seorang pangeran tampan yang menunggangi kuda putih

ini juga bukan lawakan yang selalu garing di dalam sketsa
atau wartaberita di televisi yang siarannya  sama di setiap media
narasinya sedikit di ubah, dan porsi  iklannya diperbanyak
atau acara musik yang gelamor menyilaukan mata

ini kisah nyata dan akornya lebih natural memainkannya
dengan sikapnya yang konyol
sifatnya yang bodoh
dan kostumnya, apa adanya
di sebalah kanankirinya ada nama berhala

seekor "anjing" berkepala besi
dan kau pasti tau
kepalanya akan selalu lunak hanya dengan sebatang rokok
lidahnya akan menjulur menjilat ke empat kakinya sisa sarapan tadi pagi
kakinya mengaruk- garuk  tubuhnya yang mulai gatal oleh shmpo termahal
perutnya kembung terisi amplop berkuitansi ganda

senyemnya begitu rupawan
tatapannya begitu bersinar
perwakannya begitu gagah
sopan santunnya begitu di jaga
wajahnya dipoles darah manuasia

dari semua yang pernah terjadi
ia merasa harus lebih dari
tak ingin menjadi seperti
dengan hidup penuh tanggualangi

ia berkorban demi sesama
direlakannya tenanga sampai tahap terendah
cekatan dalam bertutur kata
tapi jangan lupa amplopnya harus dua

bulunya halus semakin lama
pengorbanan sesama tak akan sia- sia
asal dia kaya yang lain merana
di sebutnya itu pancasiala

kiasahnya tak akan pernah berakhir
setiap harinya anjing berkepala besi selalu kasat mata
walau jelas teransaksinya di depan mata
hal lumrah sebagai jawabanya

sama, kita juga anjing kurap kepala karet
pleksibel dalam keadaanya
mengumpat, teriak, setan alassssssssssss!!
tapi tetap saja jadi primadona

terlalu banyak yang menjadi saksi mata
sejak dulu tikus dan kucing bukan siapa- siapa
karan dalam rekening terlalu nyata
tapi anjing berkepsahala besi adalah bosnya
kecil- kecil yang penting berlimpah


                                                                                                           26- 12-1999







YA BEGINILAH 0-0 ( PUISI)

tidur pun tak lelap
apa benar aku mati rasa
besi lunak terus bekerja
hati terus bertanya
kapan dan kapan??
beban ini semakin berat

dari sisi kanan dan keiriku terus berteriak
mengerang tak terkira
tapi tangan terus membelah langit
jari- jadi meraba kesana kesini

walau badan tak kuat menanti

sudah seminggu kutandatangani perjanjian itu
semuah konrak di depan dewan yang terhormat
dari golongan initerlek tinggi( katanya seh)

aku semakin tak bisa terlelap kawan
kubangkit ingin melepas dari sebuah mimpi
karan aku telah lulai, merasakan kegilaan dalam hidup
sebagai manusia dan sekaligus ciptaannya
yang berada tepat ditengah lingkaran hitam
keabadian hidup sebagai seorang jiwa

tak adakah semua akan menjadi
terik nya semakin menyengat
deruku menjadi debu
yang kupastikan tak ada lagi jarum di tumpukkan sekam lagi



3 November 2011

ya inilah (puisi)

sulit tanpa ada semua
apa yang di harapkan pun sirna
kepercayaan seperti belati
yang justru akan melukai  semua
ya banyak hal yang ingin dicapai
dia ,mereka juga mengharapkan yang sama
aku pun bilang aku bisa
mereka bisa
siapapun bisa menjadi sampah atau menjadi bahan jadinya
ya tingggal ingat saja sabuk pengamannya itu ada  segelnya

titik telah di temukan
cermin kini tak lagi retak
ada darah menjadi perkatnya
walau tak serapat awalnya
masih saja bisa untuk awas diri nantinya

sejak awal sampai sekerang pun tetap saja
buihnya  keruh. dan berwarna hijau
ampasnya menumpuk pada jalanan
mau di bakar, sayang minyaknya
di biarkan baunya sangat menjijikan
paling- paling jadi seragam saja

dada sesak, kaki patah
tangan meraba, mata buta
mencium darah, liur netes, lidah mnnjulur
semuanya sudah ada fungsinya
mau di pakai apa juga boleh
tergantung amplopnya warna apa

bukan lah, benar
salah sudah pasti toh
kalau semua tau, ya jangan di pelastikan
kalau semua dengar
malah minta jatah.
mengurut dada tak tak sambil tertawa

dia kini hidup seperti raja
matrai penuh disetiap lembarnya
di halaman pertama di pajang logo garuda
di halaman akhirnya, diteteskan darah para korbannya

tak ada hati disini
tak ada nurani
hanya rahmat seperti para pendoa
yang dia sendiri tak pernah melaksanakan semua






1 November 2011

KISAH (puisi)

dulu pernah dia menangis
tentang perasaanya
tentang kisah cintanya
tentang betapa berat hidupnya
dan itu cerita yang sangat panjang

kehampaan hidupnya
jeritannya keras membelah dunia
cengkramannya kuat pada hatinya
kakinya kokoh padapendiriannya

sepertinya dia tau apa yang akan terjadi
dia diam pada saatnya
matanya terpejam pada waktunya
nafasnya mulai berhenti mencoba menahan semua
apa yang terjadi saat- saat itu benar- benar menguras rasa

dikeheningan malam, dia bersandar
tubuhnya lulai,
tenaganya terkuras habis oleh usia
keriput  di tubuhnya jelas menggambarkan
tapi senyumnya tak pernah berubah

getir kehidupan
seperti kertas di lukis warna- warna indah
hitamnya seperti lebih cerah dari warna lainnya
dan tandatangan yang di torehkan berubah menjadi sampah
habissssssssss semua, tak ada yang tersisa

keserakahan tak pernah ia berkata
ada banyak hal yang jadi sering berkata
dan maaf adalah senjatanya
yang selalu di asah hingga menjadi bumerangnya

itu sebuah kisa
banyak yang bisa di tarik inti sarinya
tapi banyak juga yang di ulur sebagai maknanya
yang tak akan pernah cukup untuk di jamah
hanya doa dan berserah buatnya bahagia><