SEPERRTI APA YANG KAU BAYANGKAN, HANYA AKU DAN DIA YANG TAU BAGAI MANA SEBENARNYA BATAS ANTARA AKU

3 November 2011

ya inilah (puisi)

sulit tanpa ada semua
apa yang di harapkan pun sirna
kepercayaan seperti belati
yang justru akan melukai  semua
ya banyak hal yang ingin dicapai
dia ,mereka juga mengharapkan yang sama
aku pun bilang aku bisa
mereka bisa
siapapun bisa menjadi sampah atau menjadi bahan jadinya
ya tingggal ingat saja sabuk pengamannya itu ada  segelnya

titik telah di temukan
cermin kini tak lagi retak
ada darah menjadi perkatnya
walau tak serapat awalnya
masih saja bisa untuk awas diri nantinya

sejak awal sampai sekerang pun tetap saja
buihnya  keruh. dan berwarna hijau
ampasnya menumpuk pada jalanan
mau di bakar, sayang minyaknya
di biarkan baunya sangat menjijikan
paling- paling jadi seragam saja

dada sesak, kaki patah
tangan meraba, mata buta
mencium darah, liur netes, lidah mnnjulur
semuanya sudah ada fungsinya
mau di pakai apa juga boleh
tergantung amplopnya warna apa

bukan lah, benar
salah sudah pasti toh
kalau semua tau, ya jangan di pelastikan
kalau semua dengar
malah minta jatah.
mengurut dada tak tak sambil tertawa

dia kini hidup seperti raja
matrai penuh disetiap lembarnya
di halaman pertama di pajang logo garuda
di halaman akhirnya, diteteskan darah para korbannya

tak ada hati disini
tak ada nurani
hanya rahmat seperti para pendoa
yang dia sendiri tak pernah melaksanakan semua






Tidak ada komentar:

Posting Komentar